Adalah aku yang merasa paling benar lalu menyalahkan keadaan
Adalah aku yang merasa harus selalu diutamakan
Adalah aku yang selalu ingin diutamakan
Adalah aku yang merasa bahwa seharusnya memang begitu
Ternyata hanya aku..
Karena seharusnya aku yang mengejar jika tak ingin kau berjalan terlalu jauh
Seharusnya aku yang memanggil sebelum kau berpaling
Seharusnya aku yang melakukan apa yang aku ingin kau lakukan.

husnuzhon

Bertanya tentang situasi yang terjadi
Bertanya dengan sedikit memaksa, tentang keadaan yang dialami
Lalu mulai memaksa dan sedikit menggugat mengenai apa yang diberikan
Mulai menilai dengan pandangan selebar telapak tangan tentang mana yang pantas dan tidak
Mulai lelah..

Lalu ia dibuat berdiri terdiam,
Tergugu di pinggir ruangan

‘kali ini kau hanya boleh mendengar’
‘kau bertanya tentang apa yang terjadi?’
‘kau pernah bertanya dengan cengeng nya seperti anak kecil yang tidak diberikan permen’
‘kau pernah memaksa dengan pandangan yang begitu tajam nya, namun tak mengaku marah saat ku tanya apa yang kau rasa’
Aku bisa membolak balik hatimu dengan mudahnya, apalagi semua keadaan ini.
Lebih baik kau berbaik sangka pada Ku .

Karena Aku sesuai dengan persangkaan hamba Ku. 

ketika diantara

lagi lagi terjebak diantara pilihan pilihan,
yang menjadikannya lebih rumit adalah kali ini ia tidak memilih sendiri.
Tragis mungkin, tapi apakah ada yang bisa memberi solusi?

Semuanya kembali terdiam, tergugu, tergagap jika sesekali di todong dengan pertanyaan yang sama.
"apa ada yang lebih baik?"

Seperti bidan bidan yang lalu lalang di rumah sakit malam itu, serba terburu buru. Entahlah kali ini siapa yang ingin diselamatkan, barangkali diri mereka sendiri.
Belum cukup adu argumen yang selalu berakhir dengan tanpa kesepakatan kecuali mata yang sama sama sembab, belum habis segala alasan yang selalu diutarakan bahkan belakangan mulai ditekankan.
Dan semuanya telah berubah.
Entah siapa yang memulai.
Entah kapan dimulainya.

Mungkin gadis itu tak akan pernah cukup bijak untuk dianggap dewasa hingga diberi kebebasan memilih dengan tanpa perlu memaksa.
Mungkin wanita itu tidak pernah bisa menghilangkan bayang masa lalu yang akhirnya menjadi kekhawatiran luar biasa yang perlahan melukai ia dan gadisnya, tanpa disadari.

***
Di lembar kedua, pria itu menjalani hidupnya sendiri entah dengan cerita model apa.
Cinderella nya yang sibuk mencari sebelah sepatukah? Putri tidurnya yang tak pernah tersadar akan hal yang telah dimiliki? Atau mungkin ia tengah sibuk merayu ibunda agar tidak mengutuknya menjadi malin kundang.

***
Meja makan bundar berdiameter sekitar satu meter, dengan lima bangku di sekelilingnya yang terisi penuh tetap tak cukup ramai untuk mengalahkan pembicaraan ia dan pikirannya. 
Apakah kemudian ada yang bertanya apa yang dirasakan?

last destination

Karena di setiap awal pasti ada akhir. Satu hal yang mau tak mau pasti kau yakini. 
bukan tentang benar atau tidak, bukan tentang hitam atau putih, bukan juga siapa yang lebih berhak. Karena kita bicara tentang kesamaan, kesamaan pembenaran, kesamaan kepastian, dan kesamaan kewajiban –jika bisa dibilang begitu-.
ketika ‘dimana awalnya?’ mulai dipertanyakan.
Hei. Perlukah membahas awal jika garis akhir sudah cukup jelas tergambar?
ketika ‘bagaimana menjalaninya?’ mulai diragukan.
Hei. Masih itu kah yang dipikirkan jika,bahkan, ulat pun tak tahu jika kelak ia akan menjadi kupu kupu.

Terkadang lebih baik untuk mengenal dengan matamu sendiri, telingamu sendiri, hatimu sendiri. Karena mata, telinga, dan hati mereka belum tentu menilai dengan cara yang sama. 
sejauh apapun kau berjalan, yang paling nyamanlah yang akan membuatmu pulang. 
sejauh apapun kau pergi, yang paling nyamanlah yang akan membuatmu kembali. 
sudah saatnya berhenti, katanya pada diri sendiri. 

mereka (tetap) akan bicara

- kau menikmatinya?
+ iya.
- kenapa?
+ karena terlalu banyak yang bicara membuatku mual.
- mereka hanya ingin mengemukakan pendapat.

...

ia menutup laptop,menyeruput tehnya lalu membetulkan posisi duduknya.
menghela nafas.


10813


Turning point atau biasa disebut titik balik. 
anggaplah hari ini adalah salah satu turning point dalam hidup, ya salah satu, karena akan ada turning point lainnya yg membuat kita berbelok atau mungkin berbalik arah menuju hal yg lebih baik.

segala keraguan, keresahan, dan pertanyaan pertanyaan bimbang yg kau munculkan sendiri sudah saatnya dihapus.
mulailah dengan sesuatu yg baru.
bukankah sudah berjanji untuk kembali mencintai-seperti tak pernah disakiti-?

beberapa tahun lagi jika kau membaca tulisan ini, mungkin kau lupa pada meja kantor siang itu dan sekotak lunch box berisi semur daging, tapi kau harus ingat bahwa ada yang sudah terselip di jari manis tangan kirimu.

semuanya biasa saja dan memang begitu adanya.
kecuali beberapa aturan yang harus mulai diikuti, dan yaa memang begitu adanya..


My cup of tea

Something or someone that one finds pleasing.

-
My cup of tea, An English website about the English language can't of course be complete without some consideration of tea. Tea has been around for a long time, and so has the British slang term for it - 'char'. In fact, it was known in the west by that version of the Mandarin ch'a before it was called 'tea'.

'My cup of tea' is just one of the many tea-related phrases that are still in common use in the UK, such as 'Not for all the tea in China', 'I could murder a cup of tea', 'More tea vicar?', 'Tea and sympathy', 'Rosie Lee', 'Storm in a teacup' and so on.

In the early 20th century, a 'cup of tea' was such a synonym for acceptability that it became the name given to a favoured friend, especially one with a boisterous, life-enhancing nature.

People or things with which one felt an affinity began to be called 'my cup of tea' in the 1930s. Nancy Mitford appears to be the first to record that term in print, in the comic novel Christmas Pudding, 1932:

another example, I'm not at all sure I wouldn't rather marry Aunt Loudie. She's even more my cup of tea in many ways.

In keeping with the high regard for tea, most of the early references to 'a cup of tea' as a description of an acquaintance are positive ones, that is, 'nice', 'good', 'strong' etc. The expression is more often used in the 'not my cup of tea' form these days. This negative usage began in WWII. An early example of it is found in Hal Boyle's Leaves From a War Correspondent's Notebook column, which described English life and manners for an American audience.

[In England] You don't say someone gives you a pain in the neck. You just remark "He's not my cup of tea."

The change from the earlier positive 'my cup of tea' phrase, to the dismissive 'not my cup of tea' doesn't reflect the national taste for the drink itself. Tea remains our cup of tea here in the UK. According to the United Kingdom Tea Council (of course, there had to be one) 60 million of us down 160 million cups of the stuff each day.

- repost from http://www.phrases.org.uk/meanings/my-cup-of-tea.html

apalagi?

Apalagi yg kucari selain restu?
Lalu mereka tertawa, karena belum pernah dihempas begitu keras dengan semua aturan.
Tersenyum geli, karena belum pernah terbangun dengan ribuan pertanyaan tanpa jawaban.
Tergelak, karena mereka belum pernah merasa putus asa dgn keinginan.
Maka, apalagi yg kucari selain restu?

aku.

Ada sesal yg tertinggal,
Ada maaf yg belum terucap,
Ada cerita yg akhirnya berakhir di angan.
Angan dan kenangan..

Mempertahankan pasir digenggaman terkadang lebih mudah.
Dan kau masih belum sadar, berusaha mencari aku dibalik pilu..

Tak tahukah kau kami telah menyatu?

Diujung altar

Karena sebelum melihat pelangi kau harus menikmati hujan
gemuruh petirnya,
aroma tanah yang basah,
dan gerimis yang turun malu malu.

Istimewa.
Karena kita akan dihadapkan dengan orang orang istimewa yang mengajarkan banyak hal.
Sebelum akhirnya Tuhan memberikan orang yang tepat
Ia yang  diantarkan padamu dengan senyuman seribu malaikat
Ia yang tersenyum malu malu diujung altar
Ia yang mencoba tegar walau mulai gemetar
Ia juga yang tetap akan mendamaikanmu ketika kelak sunset tak lagi jingga
ketika matahari terbenam hanyalah sebuah rutinitas.

Namun tidak ada yang lebih kau inginkan kelak
Selain secangkir teh di sore hari dengannya di masa tua
Cangkir yang penuh cerita , cinta, walau tanpa kata kata.

Ia memalingkan wajahnya dari cermin,
merapikan gaunnya sekali lagi. 
Dengan bunga ditangan, ia menggandeng ayahnya berjalan pelan menuju kebahagiaan. 

Poffertjes coklat (repost)

Bahan
  • 180 gr Tepung terigu
  • 20 gr coklat bubuk
  • ½ sdm Ragi instant
  • ½ sdt garam
  • 50 gr gula pasir
  • 250 ml susu cair
  • 30 gr mentega, lelehkan
  • 2 butir telur

Pelengkap
  • Gula halus
  • Saus strawberry
  • Saus coklat
  • Pisang, potong kecil-kecil

 1.    Campur tepung terigu, coklat bubuk, ragi instant, garam dan gula pasir.
 2.    Masukkan susu sedikit demi sedikit hingga tercampur rata. Biarkan adonan hingga    mengembang selama 15-30 menit.
3.    Masukan mentega leleh dan telur kedalam adonan, aduk hingga rata.
4.    Panaskan cetakan yang telah dioles mentega di atas api sedang.
5.    Tuang adonan ke dalam cetakan hingga bagian luarnya matang atau mengering, balikkan, masak lagi hingga matang. Angkat.
6.    Hidangkan dengan bahan-bahan pelengkap.


Selamat Mencoba 

Teh creme caramel (repost)

Bahan
  • 500 ml susu cair
  • 5 butir telur
  • 90 gr gula pasir
  • Vanilla essence
  • 3 kantung teh celup

Bahan Caramel
  • 50 gr gula pasir
  • 125 ml air

Pelengkap
  • Buah peach kalengan
  • Buah strawberry segar
  • Whipped cream
  • Wafer stick
  1. Buat caramel terlebih dahulu. Panaskan gula bersama air, masak hingga menjadi caramel. Tuangkan caramel dalam cetakan, tunggu hingga keras.
  2. Didihkan susu bersama dengan gula dan teh celup. Aduk terus hingga teh dan gula larut.  Tambahkan vanilla.
  3. Angkat dari api, tambahkan telur sambil terus diaduk.
  4. Tuangkan ke dalam cetakan lalu kukus selama 20 menit atau hingga matang.
  5. Dinginkan lalu keluarkan dari cetakan, hias dengan bahan-bahan pendamping.


Selamat mencoba

  
When you in doubt, meet FRIENDS 

just go ahead


Menentukan takdir
menentukan jalanmu
menentukan apa yang kau pilih

menentukan siapa yang kau ajak

Ia maju ragu ragu 
membalikkan badannya sekali lagi ,
ternyata Tuhan masih disana
mengawasi tiap langkah..



#9

Jangan tanya siapa yang lebih kecewa,
Karena kita memperjuangkan hal yang berbeda .

#8

Aku pernah begitu memimpikan hal itu ,
sampai Kau menempatkan ia disana,
lalu aku berhenti mencintai keduanya..

#7

i have no idea,
who are you?

sampai aku tersadar nada bicara ku mulai merendah ,
sampai aku tersadar beberapa keinginanku tidak kudahulukan,
sampai aku tersadar aku mulai menahan ego dan emosiku..

at least , you have to be worth it ,dude.

#6

Be good,
even when you are not feeling good.
because people don't care, they just see.

clueless

tujuan tidak selalu ada
terkadang justru tujuan itu adalah dengan tidak memiliki tujuan sama sekali. mengikuti alur yang ada menikmati tiap langkah.

#4

Love isn't just a word between I and You.
Love should be proved by act.

#3

'I love you , but bla bla bla'

dont you realize that YOU are not even the last word in his sentence?
how come you be the last person in his life?

lalu pada siapa?

'apa yang kau ragukan ?
apa yang kau pikirkan?
apa lagi yang kau pertimbangkan ? '

bukan keraguan, bukan pikiran pikiran aneh ,
dan bukan hal hal kecil yang menjadi pertimbangan .
hanya tak ada keyakinan yang terlihat.

lalu untuk apa kutitipkan masa depanku jika sepenggal hatipun tak bisa di bahagiakan? 

#2

dan kau tak perlu bersusah payah membahagiakan orang lain
ketika dirimu sendiri pun tidak menikmatinya
jangankan menikmati , mungkin kau tak ingin ada disini .

karena Tuhan pun tak akan menyulitkan mu .

pura pura suka suka

'manis' katanya
Jelas jelas aku tak menambahkan gula kedalam kopinya
Hanya dua sendok kopi dengan cinta yang tertahan ,
Ragu untuk keluar namun bukan sesuatu yang patut disimpan.

***

'sikapnya manis..walau ia seringnya lupa membagi manisnya senyum itu dengan secangkir kopiku'
kataku dalam hati .

aku memang tak perlu kopi yang manis
yang aku perlu hanya kau tahu bahwa cintaku jauh lebih manis dari manisnya kopi yang bisa kau bayangkan.

Kuletakkan cangkir itu ,
tersenyum padanya.
Kemudian kembali menimbang kapan saat yang tepat untuk menyatakan semuanya.

Sapardi Djoko Damono



'Aku ingin mencintaimu dengan sederhana 
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu 
kepada api yang menjadikannya abu,


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan 
kepada hujan yang menjadikannya tiada' 

(Aku ingin )

september


Of all the things I still remember
Summer's never looked the same
The years go by and time just seems to fly
But the memories remain

In the middle of September we'd still play out in the rain
Nothing to lose but everything to gain
Reflecting now on how things could have been
It was worth it in the end.


We knew we had to leave this town
But we never knew when and we never knew how
We would end up here the way we are


part of September by Daughtry just screaming out, in my head.
that untold story screwed me up..

we'll be fine, at the end..

dua sisi mata uang


kita tak pernah tahu rencana Tuhan,
mari bertaruh untuk sesuatu yang tak bisa ditebak
siapa yang mengira hidup akan begini? 

‘jika kau terus melihat dari sisimu , maka kau akan mengutuk Tuhan’ katanya.

ia tak melihat dari sisinya,
namun ia tak punya cukup keberanian untuk meminjam kehidupan yang lain
ia tak cukup berani untuk melihat dari sisi yang disakiti
‘aku tak ingin mengutuk Tuhan, namun cerita ini terlalu sempurna untuk dikhawatirkan’ katanya lagi
entah pada siapa..


maka ketika kau berada di puncak keraguan,
pasrahlah.
serahkan semuanya pada Tuhanmu
tidak ada keyakinan tertinggi selain menyerahkan sepenuhnya padaNya
dan melepaskan adalah salah satu cara mencintai,
sekaligus menyakiti..
hidup cukup adil bukan? 



terus saja

Menentukan takdir
menentukan jalanmu 
menentukan apa yang kau pilih 
menentukan siapa yang kau ajak

Ia maju ragu ragu 
membalikkan badannya sekali lagi ,
ternyata Tuhan masih disana
mengawasi tiap langkah..



malu

Kau tahu kemana harus mengadu saat tak lagi ada pegangan
kau tahu siapa yang masih mau mendengar, 
ketika tak seorangpun mendengarkan
kau tahu pasti siapa yang paling bisa diandalkan,

bahkan ketika tak seorangpun perduli ..

Tapi kenapa mengadu saat tak seorangpun bisa diandalkan?
kenapa bicara ketika keluarga pun tak lagi mendengarkan?
kenapa mengandalkanNya menjadi pilihan terakhir?

kau harusnya datang lebih awal! Tapi tak pernah ada kata terlambat..’

Dan disinilah aku
bersimpuh penuh peluh di rumahMu.. 
semua orang punya kebahagiaannya masing masing
akan datang waktunya..
kau hanya perlu bersabar dan tunggu hingga ia menyapamu
namun tak jarang kau akan menitikkan air mata demi melepas
kepergiannya untuk sesaat,
sesaat yang tak pasti hingga kapan..

someone said.



"Of course, you're going to get your heart broken.
And it isn't just going to happen once, but a lot.
That's just part of growing up, and it makes you stronger.
Then you can handle it better next time.
You may not get through it yourself, but your friends will help you through it.
And you'll be a stronger person because of it.
Then one day someone will come along, and it'll all pay off and no one will ever break your heart again.

No one can promise they'll never hurt you because at one time or another, it will happen.
The real promise is if the time you spend together will be worth the pain in the end."


better next time

ketika yg kau lakukan tidak maksimal
ketika semuanya tidak berhasil
ketika orang yang kau sayang tidak merasa senang

ketika itu terjadi padamu,
kau boleh memilih untuk menutup atau membasahi matamu.
bebas,sayang..
takkan ada yg melarang.

bahkan tak ada yg bisa merubah keadaan ketika dia memilih tidur dalam diam.
diam dalam tangisan?

yang tersirat

aku menunduk tertahan
bukan mauku,
namun aku hanya tak ingin menengadah
baiklah,
aku memang bukan yg terbaik

tak pernah diucapkan memang.
namun sempat tersirat tanpa disadari
tak ingin menyakiti ,
aku meyakinkan diri dalam hati..
berusaha meyakini bahwa itu bukan yang dimaksud..

tere liye


“Hidup harus terus berlanjut,
tidak peduli seberapa menyakitkan atau membahagiakan,
biar waktu yg menjadi obat”

“Hanya orang-orang dengan hati damailah
yang boleh menerima kejadian buruk dengan lega.”

"hidup hrs menerima,
penerimaan yg indah.
hidup harus dimengerti,
pengertian yg benar.
hidup harus memahami,
pemahaman yg tulus.”

“Terkadang kesedihan memerlukan kesendirian,
meskipun seringkali kesendirian mengundang kesedihan tak tertahankan.”

“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin.
Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya.”

maka menangislah agar kau puas

ada saatnya yg dia butuh itu kamu.
bukan tidur dan melupakan semuanya
ada saatnya tak ada satupun yg bisa menenangkannya,
tidak juga dirinya.
ada saatnya dia tak tahu menangis untuk apa,
untuk siapa,
dan ia hanya menangis..

...

" kita terlalu sibuk mengutuk jarak , hingga lupa menghargai waktu.
padahal kecintaanku terhadap kamu menghangatkan dadaku sendiri "