Diujung altar

Karena sebelum melihat pelangi kau harus menikmati hujan
gemuruh petirnya,
aroma tanah yang basah,
dan gerimis yang turun malu malu.

Istimewa.
Karena kita akan dihadapkan dengan orang orang istimewa yang mengajarkan banyak hal.
Sebelum akhirnya Tuhan memberikan orang yang tepat
Ia yang  diantarkan padamu dengan senyuman seribu malaikat
Ia yang tersenyum malu malu diujung altar
Ia yang mencoba tegar walau mulai gemetar
Ia juga yang tetap akan mendamaikanmu ketika kelak sunset tak lagi jingga
ketika matahari terbenam hanyalah sebuah rutinitas.

Namun tidak ada yang lebih kau inginkan kelak
Selain secangkir teh di sore hari dengannya di masa tua
Cangkir yang penuh cerita , cinta, walau tanpa kata kata.

Ia memalingkan wajahnya dari cermin,
merapikan gaunnya sekali lagi. 
Dengan bunga ditangan, ia menggandeng ayahnya berjalan pelan menuju kebahagiaan.