nothing.

Bagaimana rasanya bertemu dengan orang yang tidak pernah kita lihat lagi 10 tahun belakangan?Mungkin kita bakal berharap dia masih sama dengan dia sepuluh tahun yang lalu,  berharap dia masih simpan sesuatu yang membuat dia jadi tidak bisa dilupakan begitu saja. walaupun entah apa yang terjadi selama sepuluh tahun itu. 
Tapi siang itu, ternyata senyumnya masih sama. Sama menariknya dengan ia dalam balutan seragam SD waktu itu. Bahkan remaja 19 tahun ini tersipu dengan cara yang sama ketika terakhir kali aku melihatnya di kelas. Sayangnya tidak ada lagi alasan yang membuat aku betah duduk berlama-lama bersamanya, dan ia pun begitu. 
Ada yang melirik dari kejauhan ketika kami tertawa bersama. 
Wanita itu tidak tahu sepuluh tahun membuat segalanya berubah,bahkan perasaan. 
Harusnya ia tak perlu khawatir. 

(not) as easy as you think

Terjebak diantara pilihan-pilihan yang sulit sama sekali tidak menyenangkan. Bukan hanya baginya, ia yakin bahwa semua orang diluar sana juga begitu.
Tepat disaat ia mulai banyak berharap, lelaki itu justru memaksanya untuk membuat keputusan yang sangat tidak mudah baginya. meninggalkannya. Tidak, bukan ia yang ditinggalkan , ia justru meninggalkan. Tidak sekuat yang terlihat, jauh didalam hatinya justru ia bertengkar dengan perasaannya sendiri. Justru ia yang berjuang keras untuk tidak mengikuti kemauannya, tapi ia juga yang berjuang mati-matian meyakinkan diri sendiri. Bahwa mereka memang tidak bisa bersama lagi.
‘kita mulai tidak sejalan’ katanya berulang kali . entah pada siapa. 
Mencoba meyakinkan diri dengan semua hal itu, tapi justru semakin tersudut dengan semua kenyataan.

2,5 tahun bukan waktu yang sebentar untuk saling mengerti , berusaha terbuka, apalagi memahami orang lain . namun ternyata  disitulah garis akhir mereka . 2.5 tahun yang cukup untuk diingat. Cukup untuk membuat hatinya bimbang, cukup untuk membuat jarak yang terlalu jauh diantara mereka ketika mereka berusaha untuk tidak saling melirik hati satu sama lain walaupun sama2 tahu apa isinya. Cukup untuk menjadikan pertemuan2 yang dulu begitu diharapkan menjadi sesuatu yang paling dihindari . cukup untuk menebak-nebak apakah memang ini keputusan terbaik ?